Masalah lain yang kita hadapi adalah masih banyak pasien pasien yang menganggap bahwa setelah dilakukan pemasangan stent (ring) jantung atau bypass maka mereka tidak akan mengalami penyumbatan kembali. Bahkan tidak sedikit pasien yang tidak melakukan follow up selepas tindakan-tindakan tersebut. Dilema lainnya: Pasien ataupun dokternya gagal mengendalikan seluruh faktor-faktor resiko penyumbatan jantung atau dikendalikan namun tidak mencapai nilai optimal yang sesuai dengan panduan terbaru (guidelines) Internasional. Baik pasien maupun dokternya tidak mengetahui bahwa penyumbatan jantung koroner itu sebenarnya ada PENYEBABnya. Maka selama penyebabnya itu belum teratasi maka tidak ada jaminan bahwa pasien akan bebas dari sumbatan dimasa mendatang walaupun pasien sudah kontrol rutin, sudah dikendalikan faktor faktor resiko seluruhnya dengan memuaskan dan sudah minum obat dengan teratur.
Adalagi pandangan yang salah di dalam masyarakat yang menganggap pemasangan stent terus menerus adalah hal yang wajar wajar saja. Maka tidak jarang kita mendengar ada pasien pasien yang disebut ” The Lord of the rings” karena jumlah stent yang telah dipasang sudah sangat banyak bahkan ada yang sudah melebihi 20 stent. Dan hal ini dianggap normal normal saja. Padahal banyak pasien pasien di luar negri yang hanya sekali saja menjalani pemasangan stent dan seterusnya berhasil bebas dari sumbatan jantung. Hal yang sama juga dialami oleh pasien-pasien setelah bypass, mereka masih mungkin mengalami sumbatan baru. Lagi pula umur dari pembuluh darah yang digunakan untuk menjadi saluran bypass biasanya hanya bertahan 10 sampai dengan 15 tahun. Selanjutnya akan saya jelaskan bagaimana cara genius agar pasien dapat menghindari terjadi sumbatan jantung baik pasien yang telah menjalankan pemasangan stent/ bypass maupun pasien yang baru mengalami sumbatan dibawah 60-70% ataupun pasien yang belum mengalami sumbatan sama sekali namun ingin agar seumur hidup dapat bebas dari sumbatan jantung.
