Mekanisme Lainnya Dimana Makanan Dari Binatang Menjadi Penyebab Sumbatan Jantung

Untuk kebanyakan orang termasuk yang sudah sakit parah sekalipun adalah sangat sulit untuk merubah pola makannya. Sebab sudah menjadi kebiasaan dari kecil plus makanan makanan yang dilarang di program kami justru lebih populer karena rasanya yang enak dan membuat penggemarnya ketagihan. Tidak heran diet seperti keto-diet sangat banyak pemeluknya sebab terasa nikmat. Padahal Keto diet jangka panjangnya malah menyebabkan pelbagai penyakit seperti diabetes, kanker dan juga sumbatan jantung melalui mekanisme peradangan sesuai yang sudah kami jelaskan sebelumnya.


Dr Kim A Williams yang pernah menjabat sebagai Presiden American College of Cardiology (ACC) menambahkan diet Keto yang kebanyakan tinggi kadar kolesterolnya yang tentunya menjadi salah satu faktor resiko sumbatan jantung juga tinggi akan lemak jenuh yang merupakan faktor resiko untuk obesitas- diabetes dan tentunya dapat meningkatkan proses penyumbatan jantung.
Sedangkan daging yang sudah di proses (processed meat) mengandung Nitrates/ Nitrites/ Nitrosamines (kimia/ buatan) yang dapat menyebabkan kanker, diabetes, serangan jantung, gagal jantung dan stroke.


Sedangkan daging yang dibakar atau dipanggang (temperatur tinggi) baik itu daging putih (white meat) maupun merah (red meat) akan membentuk Branched- Chain Amino Acids (BCAA) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) dan Heterocyclic Amine yang dapat menyebabkan kanker.


Selanjutnya jika kita mengkonsumsi daging merah maka didalam daging dan darah yang masih melekat pada daging tersebut mengandung senyawa Heme Iron atau Oxidised Iron yang sifatnya adalah sebagai Reactive Oxygen Species (ROS) yang kita ketahui adalah penyebab peradangan yang selanjutnya dapat menyebabkan pembentukan plak dan penyumbatan jantung.

Sedangkan zat besi dari tanaman sifatnya Reduced Iron sehingga tidak menyebabkan perradangan.
Senyawa Fosfat (Phosphorous) yang ada dalam daging dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Sehingga program lifestyle Genius kami juga sangat dianjurkan buat penderita yang mengalami penurunan fungsi ginjal.


Selanjutnya pola hidup (life-style) yang buruk; merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, malas berolah raga, kebanyakan duduk, dan kebiasaan makan makanan yang tidak sehat termasuk makanan dari binatang dan produknya dapat meningkatkan Soluble Urokinase Plasminogen Activator receptor (SUPAR) yang dikaitkan dengan peradangan menahun (Chronic Inflammation) yang dikaitkan dengan penyakit Kardiovaskuler dan ginjal.


Insulin seperti yang sudah dibahas dapat memicu peradangan juga meningkat ketika seseorang mengkonsumsi makanan dari binatang baik proteinnya maupun lemak binatang seperti: telor, sapi, ayam, ikan, keju dan susu.

Selanjutnya insulin yang dipicu terus menerus karena makanan makanan ini dapat menyebabkan resistensi terhadap Insulin (Insulin resistant). Akhirnya menyebabkan peradangan dan pelbagai penyakit.Makanan makanan yang tidak sehat ini juga menyebabkan peningkatan Insulin Growth Factor-1 (IGF-1) yang dikaitkan dengan kanker payu dara dan prostat. Oleh sebab itu pada populasi Okinawa (populasi dimana orang orangnya dapat hidup melebihi seratus tahun dan sehat), mereka mengkonsumsi makanan dari binatang kurang dari 10% dari total makanan yang di konsumsi.


Methionine adalah asam amino yang dikandung oleh produk berbasis binatang. Methionine dikaitkan dengan umur yang pendek sebab dapat menimbulkan oxidative stress dan kerusakan mitokondria.


N- Glycolylneuraminic acid (Neu 5 Gc) senyawa ini seharusnya tidak ditemukan didalam tubuh manusia namun jika seseorang mengkonsumsi produk dari hewan (daging merah seprti kambing, sapi dan babi) maka kadar Neu5Gc dapat di deteksi dalam darahnya. Neu5Gc dikaitkan dengan peradangan kronis yang selanjutnya dapat menimbulkan sumbatan jantung dan kanker.


Persistent Organic Pollutants (POPS) adalah kimia buatan beracun ( toxic Synthetic Chemicals) yang biasanya ditemukan dalam jumlah besar dalam lemak binatang. Yang termasuk dalam golongan POPS adalah Polychlorinated Biphenyls (PCBs), dioxins, DDT, dan flame retardants. POPS ini bisa ada dalam tubuh seseorang jika mengkonsumsi produk produk binatang termasuk susu, keju, mentega dan ikan. Binatang-binatang ini mengandung POPS yang beracun ini dari makanan makanan yang diberikan kepada mereka.


Karena pemberian antibiotik yang semena mena pada peternakan peternakan; ayam, sapi, kambing, babi termasuk ikan maka kadar antibiotik dalam daging mereka dan produk produk yang dihasilkan seperti susu, keju dan mentega mengandung antibiotik kadar tinggi. Maka tidak heran jika seseorang makan banyak produk produk binatang maka tubuh mereka mudah membentuk kekebalan (resistant) terhadap antibiotik yang dokter gunakan ketika mereka jatuh sakit yang memerlukan penggunaan antibiotik.


Advanced Glycation End Products (AGES) didapati jauh lebih banyak pada produk produk hewani dan dapat meningkat jika makanan tersebut dimasak dengan suhu kering yang tinggi seperti dipanggang atau dibakar. Kadar AGES yang tinggi dikaitkan dengan peradangan dan menyebabkan penyakit jantung, diabetes, kerusakan otak, penuaan dini dan kanker. Sampai saat ini sulit untuk mengukur kadar AGES dalam tubuh kita. Pada pasien diabetes, maka kadar HbA1C yang tinggi biasanya disertai dengan tingginya kadar AGES. Kadar AGES yang tinggi sering dikaitkan dengan komplikasi pada penderita diabetes; retinopathy (retina mata), nephropathy (fungsi ginjal), neuropathy(saraf tepi seperti kesemutan, rasa sakit dan kebal/mati rasa) dan cardiomyopathy (kerusakan otot jantung yang menimbulkan gangguan pompa jantung).