Kenapa Masih Banyak Korban Yang Meninggal Mendadak Terkena Serangan Jantung?

Seperti di negara negara berkembang lainnya maka penyebab utama kematian di negara kita saat ini adalah akibat penyakit jantung koroner (PJK). Di prediksikan angka kematian ini akan semakin meningkat dimasa mendatang. Walaupun kemajuan medis di bidang jantung semakin meningkat namun kesadaran masyarakat mengenai bahayanya PJK masih sangat kurang. Oleh sebab itu perlu ditingkatkan terus penyuluhan dalam segala bentuk agar masyarakat kita semakin cerdas sehingga angka kesakitan dan kematian akibat PJK dapat ditekan sekecil mungkin.

Jarang kita dengar di negara maju seperti Amerika terjadiya kematian mendadak akibat serangan jantung karena:

  • Masyarakat mereka memiliki pengetahuan kesehatan yang baik sehingga melakukan cekup rutin kesehatan mereka
  • Mereka lebih aware akan gejala awal dari penyumbatan jantung dan
  • Penanganan kasus emergensi (sewaktu pasien mendapat serangan jantung) disana jauh lebih cepat dan mereka memiliki fasilitas canggih yang merata atau terorganisir di hampir setiap rumah sakit yang mereka miliki.

Sedangkan di negara kita masih demikian banyak pasien-pasien meninggal  mendadak terkena serangan jantung. Adapun sebabnya:

  1. Mereka tidak pernah melakukan medical cek-up untuk jantung mereka. Atau mereka melakukan medical cek-up jantung dengan alat sederhana yang tingkat kesalahannya tinggi.
  2. Mereka tidak mengetahui bahwa 30-50% penderita dengan sumbatan jantung, tidak mempunyai gejala yang khas sebelum terkena serangan jantung. Gejala pertama yang mereka alami bisa menjadi gejala yang mengakhiri hidup mereka.
  3. Masih banyak orang yang menganggap enteng bahayanya serangan jantung. Mereka berfikir serangan jantung tidak bersifat fatal atau mereka tidak sadar bahwa setelah seseorang terkena serangan jantung ada kemungkinan otot jantungnya cacat. Padahal sesungguhnya serangan jantung yang terjadi di luar rumah sakit mempunyai angka kematian yang tinggi. Atau dampak setelah terkena serangan jantung yang besar adalah kerusakan otot jantung yang dapat menimbulkan gagal jantung di kemudian hari. Perlu diketahui bahwa otot jantung yang sudah rusak sulit untuk pulih kembali mirip otak yang terkena stroke tidak pernah akan pulih lagi.
  4. Persepsi yang salah mengenai olah raga. Banyak masyarakat kita yang rajin berolah raga dan menganggap bahwa dengan olah raga maka mereka akan bebas dari terjadinya sumbatan jantung . Mereka tidak pernah menyangka bahwa suatu saat mereka bias terkena serangan jantung sewaktu mereka berolah raga.
  5. Persepsi yang salah mengenai pola hidup. Banyak masyarakat yang merasa bahwa diri mereka telah melakukan pola hidup yang benar padahal setelah di telaah lebih lanjut ternyata diet yang mereka anggap sehat ternyata salah, atau mereka tidak sadar bahwa istirahat atau waktu tidur yang kurang juga menjadi bagian dari resiko terkena sumbatan jantung.

 

  1. Olah raga berat tidak akan menyebabkan kematian mendadak jika yang bersangkutan tidak mempunyai masalah jantung
  2. Pemeriksaan Jantung wajib dilakukan sebelum seseorang melakukan olah raga berat