Lemak dan Jalur Kekebalan (Immune Pathways) sangat penting peranannya dalam patofisiologi atherosclerosis dan penyakit metabolik lainnya. Arachidonic Acid (AA) dan hasil metabolismenya mempunyai peran penting sebagai penyebab inflamasi menahun. Ini dihubungkan dengan penyakit seperti Obesitas, Diabetes, Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) dan penyakit Cardiovascular.

Source Image by Google
Sel sel yang terlibat dalam proses Inflamasi biasanya mengandung Omega-6 Fatty Acid AA, namun komposisi dari AA ini dapat diubah ke Omega-3 Fatty Acid yang bersifat anti-inflamasi melalui pemberian Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA). Diet yang banyak mengkonsumsi produk binatang, lemak jenuh, trans-Fat atau yang sering disebut Western Diet ini kaya akan Omega-6 polyunsaturated Fatty Acid AA yang memberikan signifikan pembentukan Phospholipid di membrane sel sel yang terlibat dalam proses inflamasi. EPA dan DHA meningkatkan produksi zat yang disebut resolvins yang bersifat anti peradangan dan meredakan peradangan. Selanjutnya peran EPA dan DHA adalah membuat plak menjadi lebih stabil sehingga kemungkinan pasien terkena serangan jantung menjadi lebih kecil.

Source Image by Google
Early/stable plaques have a high specialized proresolving mediator (SPM)/proinflammatory mediator ratio than advanced/vulnerable plaques. Early plaques exhibit a controlled inflammation phenotype, in which efferocytosis, among other processes, remains intact. SPMs are endogenously biosynthesized in both human and murine plaques. SPMs require essential fatty acids and are biosynthesized through the actions of key lipoxygenases. Lipoxins (eg, LXA4 and LXB4) are generated from arachidonic acid (AA). D-series resolvins, including resolvin D1 (RvD1) and resolvin D2 (RvD2) are generated from docosahexaenoic acid (DHA). Other key SPMs that were identified in plaques include DHA-derived protectins [eg, protectin D1 (PD1)] and maresins [eg, maresin 1 (MarR1)]. Advanced plaques generate more proinflammatory mediators, such as AA-derived leukotrienes [eg, leukotriene B4 (LTB4)] and cyclooxygenase-derived prostaglandins (eg, PGE2), which results in a marked imbalance between SPMs and proinflammatory mediators. Dashed lines indicate the potential site of biosynthesis of mediators, and solid black lines represent the biochemical pathways. AC, apoptotic cell; COX, cyclooxygenase; 5-LOX, 5-lipoxygenase; 12-LOX, 12-lipoxygenase; 15-LOX, 15-lipoxygenase; LT, leukotriene; LTA4, leukotriene A4; LTA4H, leukotriene A4 hydrolase; PG, prostaglandins; ROS, reactive oxygen species.
Selain Resolvins, ada lagi zat zat yang disebut Lipoxins, Protectins dan Maresins yang semuanya dikategorikan sebagai Specialized Pro-Resolving Mediators (SPMs).
Belakangan ini, penelitian REDUCE-IT menunjukan penggunaan EPA dosis tinggi (4 gram) menunjukan penurunan resiko kejadian kardiovascular (risk reduction for cardiovascular events) sebesar 25% pada pasien pasien dengan hypertriglyceridemia yang mana 71% pasien pasien ini mempunyai penyakit cardiovascular. Penelitian lainnya yakni JELIS, yang menggunakan dosis EPA yang lebih rendah yakni 1.8 gram juga menunjukan perlindungan cardiovascular. Kedepannya akan lebih banyak lagi penelitian yang dilakukan untuk membuktikan peran dari EPA untuk menghambat bahkan mengecilkan dan mengurangi pengapuran dalam plak.